KAKI KECIL
Bocah berusia lima tahun tewas dalam perjalanan
menuju rumah sakit menjadi korban tabrak lari yang tak diketahui pelakunya Sabtu
(4/8/12). Kalimat utama dalam sebuah berita yang kini tengah kubaca, mungkin
semua orang yang senang dengan berita, akan membacanya. Betapa tragis kepergian
si pemilik kaki kecil itu. Bagaimana tidak, sehari sebelum kepergian keluarga
masih dirundung duka karena Hendra sang kakak juga telah tiada setelah terjatuh
saat kembali pulang dari perjalanan mendaki gunung merapi.
Arga, lagi-lagi nama itu terucap begitu saja
dari bibir ini. Mengapa begitu cepat rasanya, padahal baru saja ia memberikan
setangkai adelweis yang dibawakan oleh Hendra untukku. Kenapa rasanya dunia itu
tidak adil. Ya tuhan, haruskah semua orang yang aku cinta pergi begitu saja
tanpa pernah berucap apa-apa.
Tiba-tiba saja tanpa aku sadari ibu masuk ke
kamar.
“Sudahlah nak, jangan pernah menyalahkan diri
sendiri, dan jangan pula engkau menutup diri dari dunia luar yang seharusnya
menjadi kebahagiaanmu,” ucap ibu pelan dan memelukku.
“Tapi bu, Ibu lihat sendirikan Arga tertabrak
setelah ia berlari meninggalkan rumah kita, tepatnya setelah ia menemuiku Bu,”
tangisku pun pecah.
“Sayang, tak ada gunanya menyesali apa yang
sudah terjadi, Arga pasti bahagia. Dia telah menemukan jalan terindah untuknya
sendiri.”
“Bu, aku tahu itu, tapi bagaimana dengan tante
Hera, beliau pasti akan sangat marah dan benci pada Anya Bu, pasti tante Hera
akan menganggap Anya pembunuh Bu.”
“Tidak sayang, semua itu tidak akan terjadi,
Anya anak yang baik.”
“Tapi tidak untuk Arga, Hendra, dan juga tante
Hera.”
“Sudahlah, jangan difikirkan lagi, sebaiknya
sekarng kamu istirahat karena kamu pasti sangat lelah.”
“Entahlah Bu, tapi sepertinya Anya memang
butuh istirahat panjang setelah apa yang terjadi dalam beberapa hari ini.”
“Istirahatlah sayang Ibu akan menjagamu di sini.”
“Terimakasih Bu.”
Hanya sebongkah senyum yang mengiringi tidur
Anya kala itu. Pikirannya masih terbayang-bayang akan kehadiran dua sosok yang
sangat ia sayangi. Tak pernah terbayangkan sebelumnya, ia akan kehilangan dua
orang yang berharga unuk hidupmya, dalam waktu yang begitu singkat. Kekasih
hati yang selalu temani, dikala suka maupun duka. Adik yang lucu, pintar serta
selalu riang yang mampu bangkitkan senyumnya di kala gundah.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar