Rabu, 20 Maret 2013

KAKI KECIL



KAKI KECIL

Bocah berusia lima tahun tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit menjadi korban tabrak lari yang tak diketahui pelakunya Sabtu (4/8/12). Kalimat utama dalam sebuah berita yang kini tengah kubaca, mungkin semua orang yang senang dengan berita, akan membacanya. Betapa tragis kepergian si pemilik kaki kecil itu. Bagaimana tidak, sehari sebelum kepergian keluarga masih dirundung duka karena Hendra sang kakak juga telah tiada setelah terjatuh saat kembali pulang dari perjalanan mendaki gunung merapi.
Arga, lagi-lagi nama itu terucap begitu saja dari bibir ini. Mengapa begitu cepat rasanya, padahal baru saja ia memberikan setangkai adelweis yang dibawakan oleh Hendra untukku. Kenapa rasanya dunia itu tidak adil. Ya tuhan, haruskah semua orang yang aku cinta pergi begitu saja tanpa pernah berucap apa-apa.
Tiba-tiba saja tanpa aku sadari ibu masuk ke kamar.
“Sudahlah nak, jangan pernah menyalahkan diri sendiri, dan jangan pula engkau menutup diri dari dunia luar yang seharusnya menjadi kebahagiaanmu,” ucap ibu pelan dan memelukku.
“Tapi bu, Ibu lihat sendirikan Arga tertabrak setelah ia berlari meninggalkan rumah kita, tepatnya setelah ia menemuiku Bu,” tangisku pun pecah.
“Sayang, tak ada gunanya menyesali apa yang sudah terjadi, Arga pasti bahagia. Dia telah menemukan jalan terindah untuknya sendiri.”
“Bu, aku tahu itu, tapi bagaimana dengan tante Hera, beliau pasti akan sangat marah dan benci pada Anya Bu, pasti tante Hera akan menganggap Anya pembunuh Bu.”
“Tidak sayang, semua itu tidak akan terjadi, Anya anak yang baik.”
“Tapi tidak untuk Arga, Hendra, dan juga tante Hera.”
“Sudahlah, jangan difikirkan lagi, sebaiknya sekarng kamu istirahat karena kamu pasti sangat lelah.”
“Entahlah Bu, tapi sepertinya Anya memang butuh istirahat panjang setelah apa yang terjadi dalam beberapa hari ini.”
“Istirahatlah sayang Ibu akan menjagamu di sini.”
“Terimakasih Bu.”
Hanya sebongkah senyum yang mengiringi tidur Anya kala itu. Pikirannya masih terbayang-bayang akan kehadiran dua sosok yang sangat ia sayangi. Tak pernah terbayangkan sebelumnya, ia akan kehilangan dua orang yang berharga unuk hidupmya, dalam waktu yang begitu singkat. Kekasih hati yang selalu temani, dikala suka maupun duka. Adik yang lucu, pintar serta selalu riang yang mampu bangkitkan senyumnya di kala gundah.
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar