Senin, 25 Maret 2013

DAKWAH ISLAM DI INDONESIA



1.      Dakwah Islam di Indonesia
Sulit menentukan dengan tepat rentang waktu pertama kalinya Islam masuk ke Indonesia. Berkemungkinan agama ini telah dibawa oleh pedagang-pedagang Arab sejak abad pertama hijriah, lama sebelum kita memiliki tatanan sejarah dimana sebenarnya pengaruh mereka sudah mulai terasa. Dugaan ini diperkuat dengan adanya pengetahuan tentang adanya perdagangan yang luas dengan dunia timur yang dilakukan oleh orang-orang Arab sejak masa permulaan sekali.
Pada abad ke-2 sebelum masehi perdagangan Ceylon sepenuhnya berada ditangan orang-orang Arab ini. Pada awal abad ke-7 berkembang pesat, sehingga pada pertengahan abad ke-8 sudah banyak pedagang-pedagang Arab yang ditemui di Canton, sementara antara abad ke-10 sampai ke-15 hingga datangnya bangsa Portugis, mereka telah merupakan raja-raja perdagangan timur yang mantap.
Meskipun baru abad ke-9 para ahli ilmu bumi Arab menyebut-nyebut kepulauan Indonesia didslm tulia-tulisan mereka. Namun di dalam Tarikh Cina pada tahun 674M. tersebut suatu catatan tentang seorang pemimpin Arab yang mengepalai orang-orang Arab yang menetap di pantai barat Sumatra. Mestinya juga para mubaligh ini dating ke Indonesia dari India Selatan, berdasarkan kesamaan mazhab yang dianut oleh umat Islam Indonesia.
Catatan  berikut mengenai metode dakwah yang digunakan oleh para mubaligh islam di Filiphina dapat memberikan gambaran tentang cara-cara yang ditempuh oleh pedagang muslim beberapa generasi sebelumnya:

“cara yang lebih baik untuk memasukan agama Islam ke negeri itu ialah agar orang-orang Islam menggunakan bahasa dan adat penduduk asli mengawini wanitanya, menebus budak-budak untuk mengembalikan martabat dirinya, dan akhirnya mengadakan kerjasama dengan para pemimpin yang menduduki jabatan-jabatan utama di negeri itu.karena mereka berkerja dengan kemampuan dan keserasian yang lebih besar dibandingkan dengan penduduk asli, maka mereka makin lama makin berkuasa, disamping memiliki banyak budak yang telah dimerdekakan di bawah pengaruh mereka. Lalu mereka pun membentuk semacam perserikatan dan mendirikan semacam kerajaan yang mereka lanjutkan keturunan dari satu keluarga. Akan tetapi meskipun dari perserikatan tersebut memberikan kekuatan keapda mereka, namun mereka tetap memelihara hubungan persahabatan dengan golongan aristocrat yang berkuasa, dan untuk menjamin kebebasannya dengan pihak-pihak yang dukungannya tidak mungkin mereka abaikan.

Dengan gambaran umum seperti ini maka pada giliranya kita mengikuti kegiatan dakwah yang lebih terperinci diberbagai bagian Indonesia. Riwayat menyebutkan bahwa islam dimasukan ke Sumatra dari Arabia. Tetapi tidak ada dasar sejarah yang kuat menunjang anggapan tersebut, dan sementara bukti-bukti nampaknya menunjuk kepada India sebagai sumber dari mana penduduk Sumatra memperoleh pengetahuan agamanya. Hubungan perdagangan aktif telah lama terjalin antara India dan Indonesia, dan mubaligh pertama yang dating ke Sumatra kemungkinannya adalah para pedagang India.
Namun demikian, tidak ada pula catatan sejarah tentang kegiatan da hasil usaha mereka, dan tarihk melayu menyebutkan seorang Arab bernama Abdullah arif sebagai penyiar islam yang pertama di Aceh.
Untuk beberapa masa, para pedagang dan perkembangannya ke daerah pedalaman berjalan agak lambat, mengingat adanya pengaruh hinduisme yang masih kuat dan berpusat di kerajan Minangkabau. Islam menurut riwayat masuk ke Palembang kira-kira tahun 1440 dibawa oleh Raden Rahmad. Tetapi pengaruh hinduisme tampak telah berakar kokoh disini sehingga kemajuan islam agak lambat geraknya.
Pada awal abad ke-9 timbul gerakan kebangunan Islam di Sumatra yang sekaligus menambah luas pengaruh dakwah Islam. Pada tahin 1803 tiga orang haji dari Makkah pulang kedaerahnya. Mereka mulai mengajarkan tauhid berdasarkan pandangan wahhabi, melarang orang-orang menyembah orang-orang suci (wali), meminum-minuman keras, berjudi serta semua praktek yang bertentangan dengan ajaran Qur’an. Pada tahun 1821 gerakan padre ini mengalami konflik dengan colonial Belanda, dan tahun 1838 benteng terakhir mereka jatuh serta kekuatannya lumpuh. (Thomas W. Arnold, 1979 : 317-325).
Saluran-saluran yang menjadi jalan masuknya Islam ke Indonesia adalah melalui sebagai berikut:
a)      Perdagangan, yang menggunakan sarana pelayaran.
b)      Dakwah, yang dilakukan oleh mubalig yang berdatangan bersama para pedagang.
c)      Perkawinan, antara pedagang muslim mubaligh dengan anak bangsawan Indonesia.
d)     Pendidikan
e)      Tasawuf dan tarekat.
f)       Kesenian.
Melalui saluran-saluran itu Islam secara berangsur-angsur menyebar. Penyebaran islam secara kasar dapat dibagi pada tiga tahap. Pertama, dimulai dengan kedatangan islam, yang diikuti oleh kemerosotan kemudian keruntuhan Majapahit pada abad ke-14 sampai ke-15. Kedua, sejak dating dan mapannya colonial Belanda di Indonesia sampai abad ke-19. Ketiga, bermula pada awal abad ke-20 dengan terjadinya liberalisasi kebijaksanaan pemerintahan colonial Belanda di Indonesia. (Musyrifah Sunanto, 2005 : 10-13).
Factor-faktor yang mempengaruhi perluasan Islam di Indonesia:
·         Golongan Pedagang arab
·         Dasar penaklukan
·         Dasar perdagangan
·         Peranan Raja dan Pembesar
·         Peranan mubaligh
·         Perkembangan kesastraan Islam


2.      Dakwah di Malaysia
Pada awalnya Malaysia merupakan bagian dari kepulauan Nusantara yang di kuasai kerajaanSriwijaya dan Majapahit. Islam masuk ke Malaysia dengan di bawa oleh pedagang dari Aceh, India, Bengal, Cina, Iran, Yaman, dan Arabiah Selatan sekitar abad ke-9 bersama dengan masuknya Islam ke Kepulauan Nusantara.
Dalam sejarah kedah dikatakan bahwa Islam masuk ke Malaysia pada tahun 1501, yang di bawa oleh ulama Arab Syehk Abdullah Yammani. Ada tiga teori yang dikemukakan oleh sejarah, diantaranya, Pijnappel, Snouck Hugronje, Thomas Arnold, Hamka dan sebagainya.

Metode penyebaran dakwah islam di Malaysia
a.       Jalur Perdagangan
Sebelum kemunculan Islam di Mekah Asia Tenggara telah menjadi pusat perdagangan ulama pedagang Melayu, Arab, China, India. Pada taraf permulaan, proses masuknya islam adalah melalui perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 membuat pedagang-pedagang muslim turut ambil bagian dalam perdagangan dari negri-negri bagian Barat, Tenggara, Timur Asia.
b.      Melalui Perkawinan
Sebelum mereka dikawinkan mereka di Islamkan terlebih dahulu. Setelah mereka mempunyai keturunan, lingkungan mereka menjadi luas, akhirnya timbulah kampong-kampung, daerah-daerah dan kerajaan muslim. Dalam perkembangan berikutnya, ada pula wanita muslim yang dikawini oleh keturunan banngsawan, tentu saja setelah mereka masuk Islam terlebih dahulu.
c.       Melalui Tasawuf
Pengajaran-pengajaran tasawuf atau para sufi mengajarkan filosifi yang bercampur dengan ajaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.
d.      Melalui Pendidikan
Setelah cukup sukses menyebarkan agama Islam, para sufi mulai mendirikan pondok pesantren sebagai pusat penyiaran agama Islam.
e.       Melalui Politik
Kebanyakan rakyat masuk Islam setelah rajanya memeluk Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik saja membantu tersebarnya islam di daerah ini. (wahyu ilahi, dkk, 2007)
Tokoh Dakwah di Malaysia
a)      Sidi Abdul Aziz, berasal dari Jeddah, beliau adalah salah satu ulama yang mengIslamkan pejabat pemerintahan Malaka.
b)      Sultan Permaisura, raja pertama yang memimpin kerajaan Islam Malaka.
c)      Sultan Iskandar Syah, pengganti dari raja Islam Malaka.
Sultan Mansyur, pengganti dari Sultan Iskandar Syah, di masa perentahannya penyiaran agama Islam bertambah maju. (www.google.dakwahislam.com).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar