1.
Dakwah
Islam di Indonesia
Sulit menentukan dengan tepat rentang waktu pertama
kalinya Islam masuk ke Indonesia. Berkemungkinan agama ini telah dibawa oleh
pedagang-pedagang Arab sejak abad pertama hijriah, lama sebelum kita memiliki
tatanan sejarah dimana sebenarnya pengaruh mereka sudah mulai terasa. Dugaan
ini diperkuat dengan adanya pengetahuan tentang adanya perdagangan yang luas
dengan dunia timur yang dilakukan oleh orang-orang Arab sejak masa permulaan
sekali.
Pada abad ke-2 sebelum masehi perdagangan Ceylon sepenuhnya berada ditangan
orang-orang Arab ini. Pada awal abad ke-7 berkembang pesat, sehingga pada
pertengahan abad ke-8 sudah banyak pedagang-pedagang Arab yang ditemui di
Canton, sementara antara abad ke-10 sampai ke-15 hingga datangnya bangsa
Portugis, mereka telah merupakan raja-raja perdagangan timur yang mantap.
Meskipun baru abad ke-9 para ahli ilmu bumi Arab
menyebut-nyebut kepulauan Indonesia didslm tulia-tulisan mereka. Namun di dalam
Tarikh Cina pada tahun 674M. tersebut suatu catatan tentang seorang pemimpin Arab
yang mengepalai orang-orang Arab yang menetap di pantai barat Sumatra. Mestinya
juga para mubaligh ini dating ke Indonesia dari India Selatan, berdasarkan
kesamaan mazhab yang dianut oleh umat Islam Indonesia.
Catatan
berikut mengenai metode dakwah yang digunakan oleh para mubaligh islam
di Filiphina dapat memberikan gambaran tentang cara-cara yang ditempuh oleh
pedagang muslim beberapa generasi sebelumnya:
“cara
yang lebih baik untuk memasukan agama Islam ke negeri itu ialah agar
orang-orang Islam menggunakan bahasa dan adat penduduk asli mengawini
wanitanya, menebus budak-budak untuk mengembalikan martabat dirinya, dan
akhirnya mengadakan kerjasama dengan para pemimpin yang menduduki
jabatan-jabatan utama di negeri itu.karena mereka berkerja dengan kemampuan dan
keserasian yang lebih besar dibandingkan dengan penduduk asli, maka mereka
makin lama makin berkuasa, disamping memiliki banyak budak yang telah
dimerdekakan di bawah pengaruh mereka. Lalu mereka pun membentuk semacam perserikatan
dan mendirikan semacam kerajaan yang mereka lanjutkan keturunan dari satu
keluarga. Akan tetapi meskipun dari perserikatan tersebut memberikan kekuatan
keapda mereka, namun mereka tetap memelihara hubungan persahabatan dengan
golongan aristocrat yang berkuasa, dan untuk menjamin kebebasannya dengan
pihak-pihak yang dukungannya tidak mungkin mereka abaikan.
Dengan gambaran umum seperti ini maka pada giliranya
kita mengikuti kegiatan dakwah yang lebih terperinci diberbagai bagian
Indonesia. Riwayat menyebutkan bahwa islam dimasukan ke Sumatra dari Arabia.
Tetapi tidak ada dasar sejarah yang kuat menunjang anggapan tersebut, dan
sementara bukti-bukti nampaknya menunjuk kepada India sebagai sumber dari mana
penduduk Sumatra memperoleh pengetahuan agamanya. Hubungan perdagangan aktif
telah lama terjalin antara India dan Indonesia, dan mubaligh pertama yang
dating ke Sumatra kemungkinannya adalah para pedagang India.
Namun demikian, tidak ada pula catatan sejarah
tentang kegiatan da hasil usaha mereka, dan tarihk melayu menyebutkan seorang
Arab bernama Abdullah arif sebagai penyiar islam yang pertama di Aceh.
Untuk beberapa masa, para pedagang dan
perkembangannya ke daerah pedalaman berjalan agak lambat, mengingat adanya
pengaruh hinduisme yang masih kuat dan berpusat di kerajan Minangkabau. Islam
menurut riwayat masuk ke Palembang kira-kira tahun 1440 dibawa oleh Raden
Rahmad. Tetapi pengaruh hinduisme tampak telah berakar kokoh disini sehingga kemajuan
islam agak lambat geraknya.
Pada awal abad ke-9 timbul gerakan kebangunan Islam
di Sumatra yang sekaligus menambah luas pengaruh dakwah Islam. Pada tahin 1803
tiga orang haji dari Makkah pulang kedaerahnya. Mereka mulai mengajarkan tauhid
berdasarkan pandangan wahhabi, melarang orang-orang menyembah orang-orang suci (wali),
meminum-minuman keras, berjudi serta semua praktek yang bertentangan dengan
ajaran Qur’an. Pada tahun 1821 gerakan padre ini mengalami konflik dengan
colonial Belanda, dan tahun 1838 benteng terakhir mereka jatuh serta
kekuatannya lumpuh. (Thomas W. Arnold, 1979 : 317-325).
Saluran-saluran
yang menjadi jalan masuknya Islam ke Indonesia adalah melalui sebagai berikut:
a) Perdagangan,
yang menggunakan sarana pelayaran.
b) Dakwah,
yang dilakukan oleh mubalig yang berdatangan bersama para pedagang.
c) Perkawinan,
antara pedagang muslim mubaligh dengan anak bangsawan Indonesia.
d) Pendidikan
e) Tasawuf
dan tarekat.
f) Kesenian.
Melalui saluran-saluran itu Islam secara
berangsur-angsur menyebar. Penyebaran islam secara kasar dapat dibagi pada tiga
tahap. Pertama, dimulai dengan
kedatangan islam, yang diikuti oleh kemerosotan kemudian keruntuhan Majapahit
pada abad ke-14 sampai ke-15. Kedua,
sejak dating dan mapannya colonial Belanda di Indonesia sampai abad ke-19. Ketiga, bermula pada awal abad ke-20
dengan terjadinya liberalisasi kebijaksanaan pemerintahan colonial Belanda di
Indonesia. (Musyrifah Sunanto, 2005 : 10-13).
Factor-faktor
yang mempengaruhi perluasan Islam di Indonesia:
·
Golongan Pedagang arab
·
Dasar penaklukan
·
Dasar perdagangan
·
Peranan Raja dan Pembesar
·
Peranan mubaligh
·
Perkembangan kesastraan Islam
2.
Dakwah
di Malaysia
Pada awalnya Malaysia merupakan bagian dari
kepulauan Nusantara yang di kuasai kerajaanSriwijaya dan Majapahit. Islam masuk
ke Malaysia dengan di bawa oleh pedagang dari Aceh, India, Bengal, Cina, Iran,
Yaman, dan Arabiah Selatan sekitar abad ke-9 bersama dengan masuknya Islam ke
Kepulauan Nusantara.
Dalam sejarah kedah dikatakan bahwa Islam masuk ke
Malaysia pada tahun 1501, yang di bawa oleh ulama Arab Syehk Abdullah Yammani.
Ada tiga teori yang dikemukakan oleh sejarah, diantaranya, Pijnappel, Snouck
Hugronje, Thomas Arnold, Hamka dan sebagainya.
Metode penyebaran dakwah islam di
Malaysia
a. Jalur
Perdagangan
Sebelum kemunculan
Islam di Mekah Asia Tenggara telah menjadi pusat perdagangan ulama pedagang
Melayu, Arab, China, India. Pada taraf permulaan, proses masuknya islam adalah
melalui perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 membuat pedagang-pedagang
muslim turut ambil bagian dalam perdagangan dari negri-negri bagian Barat,
Tenggara, Timur Asia.
b. Melalui
Perkawinan
Sebelum mereka
dikawinkan mereka di Islamkan terlebih dahulu. Setelah mereka mempunyai
keturunan, lingkungan mereka menjadi luas, akhirnya timbulah kampong-kampung,
daerah-daerah dan kerajaan muslim. Dalam perkembangan berikutnya, ada pula
wanita muslim yang dikawini oleh keturunan banngsawan, tentu saja setelah
mereka masuk Islam terlebih dahulu.
c. Melalui
Tasawuf
Pengajaran-pengajaran
tasawuf atau para sufi mengajarkan filosifi yang bercampur dengan ajaran yang
sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.
d. Melalui
Pendidikan
Setelah cukup sukses
menyebarkan agama Islam, para sufi mulai mendirikan pondok pesantren sebagai
pusat penyiaran agama Islam.
e. Melalui
Politik
Kebanyakan rakyat masuk Islam
setelah rajanya memeluk Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik saja membantu
tersebarnya islam di daerah ini. (wahyu ilahi, dkk, 2007)
Tokoh Dakwah di
Malaysia
a) Sidi
Abdul Aziz, berasal dari Jeddah, beliau adalah salah satu ulama yang
mengIslamkan pejabat pemerintahan Malaka.
b) Sultan
Permaisura, raja pertama yang memimpin kerajaan Islam Malaka.
c) Sultan
Iskandar Syah, pengganti dari raja Islam Malaka.
Sultan Mansyur, pengganti dari Sultan Iskandar Syah,
di masa perentahannya penyiaran agama Islam bertambah maju. (www.google.dakwahislam.com).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar