Senin, 29 Oktober 2012

TAHAPAN PERKEMBANGAN


TAHAPAN PERKEMBANGAN
A.    Periodenisasi Berdasarkan Kelompok
Perkembangan anak pada periode-periode tertentu banyak dipersoalkan oleh para ahli, sebagian ada yang menilak penentuan periodesasi ini, karena dengan penggambaran ini seolah-olahtelah tersedia sejumlah daftar sifat-sifat dan keadaan tertentu dalam kotak-kotak yang sesuai dengan fase dan umur yang sedang dijalani anak.
Secara teoritis-konsepsional, penolakan adanya periodesasi dalam perkembangan adalah wajar, namun karena psikologi perkembangan di samping ia sebagai psikologi khusus tapi juga dapat dilihat sebagai ilmu yang praktis dimana harus dilihat data-data konkrit untuk dapat menerapkannya, maka penetapan perkembangan dalam periode-periode itu sukarlah dihindarkan.
Dalam pembuatan periodesasi perkembangan, ada beberapa pendapat para ahli yang pada garis besarnya dapat dikelompokkan ke dalam tiga pandangan yaitu:
a.      Periodisasi yang Berdasarkan Biologis
Yang dimaksud dengan periodisasi berdasarkan biologis ialah para ahli kejiwaan mendasarkan pembahasannya pada kondisi atau proses pertumbuha biologis anak. Hal itu dapat dimaklumi karena pertumbuhan biologis ikut berpengaruh terhadap perkembagan kejiwaan seorang anak.
Ada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh pra ahli diantaranya ialah:
·      Kretschmer
Ia membagi perkembangan anak menjadi 4 fase yaitu:
1.    Fullungsperiode 1, umur 0;0 – 3;0 tahun, pada masaini dalam keadaan pendek, gemuk, bersikap terbuka, mudah bergaul dan mudah didekati.
2.    Streckungsperiode 1, umur 3;0 -7;0 tahun, kondisi badan anak tampak langsing(tidak begitu gemuk) biasanya sikap anak tertutup sukar bergaul, juga sukar didekati.
3.    Fullungsperiode II, umur 7;0 – 13;0 tahun, keadaan fisik anak kembali gemuk.
4.    Streckungsperiode II, umur 13;0 tahun, keadaan fisik anak kembali langsing.
·      Aristoteles
Ia merumuskan perkembangan anak dengan 3 fase perkembangan yakni:
1.    Fase I       umur 0;0 – 7;0 tahun disebut masa anak kecil, kegiatan anak waktu ini hanya bermain.
2.    Fase II      umur 7;0 – 14;0 tahun disebut masa anak atau masa sekolah di mana kegiatan anak mulai belajar disekolah dasar.
3.    Fase III umur 14;0 – 21;0 tahun disebut masa remaja atau pubertas, masa ini adalah masa peralihan (transisi) dari anak menjadi orang dewasa.
Aristoteles menunjukkan bahwa, antara fase I dan fase II itu ditandai dengan adanya pergantian gigi, serta batas antara fase II dengan fase III ditandai dengan mulai bekerjanya atau berfungsinya organ kelengkapan kelamin.
·      Jesse feiring willams
Ia membagi perkembagan anak dengan :
1.    Masa nursery dan kindergarten umur 0;0 – 6;0 tahun
2.    Masa cepat memperoleh kekuatan/tenaga umur 6;0 – 10;0 tahun
3.    Masa cepat perkembangannya tubuh umur 10;0 – 14;0 tahun
4.    Masa adolesen umur 14;0 – 19;0 tahun, masa perubahan pola dan kepentingan kemampuan anak dengan cepat[1]
·      Elizabeth Hurlock
Mengemukakan penahapan perkembangan individu, yakni:
·      Tahap I     : Fase Prenatal (sebelum lahir), mulai masa konsepsi sampai proses kelahiran, yaitu sekitar 9 bulan atau 280 hari.
·      Tahapan II            : Infancy (orok), mulai lahir sampai usia 10 tau 14 hari.
·      Tahapan III          : Babyhood (bayi), mulai dari dua minggu sampai usia 2 tahun.
·      Tahapan IV          : Childhood (kanak-kanak), mulai 2 tahun sampai masa remaja(puber).
·      Tahapan V            : Adolesence/puberty, mulai usia 11 atau 13 tahun sampai usia 21 tahun.
Ø Pre Adolesence, pada umumnya wanita usia 11-13 tahun sedangkan pria lebih lambat dari pada itu.
Ø Early Adolesence, pada usia 16-17 tahun.
Ø Late Adolesence, masa perkembangan yang terakhir sampai masa usia kuliah diperguruan tinggi.[2]
b.      Periodisasi yang Berdasarkan Didastis
Yang dimaksud dari tinjau ini adalah dari segi keperluan/materi apa kiranya yang tepat diberikan kepada anak didik pada masa-masa tertentu, serta memikirkan tentang kemungkinan metode yang paling efektif untuk diterapkan di dalam mengajar atau mendidik anak pada masa tertentu tersebut.
·      Dr. Maria Montessori
Ø Usia 1;0 – 7;0 masa penerimaan dan pengaturan rangsangan dari dunia luar melalui alat indra.
Ø Usia 7;0 – 12;0 masa abstrak, dimana anak sudah mulai memperhatikan masalah kesusilaan, mulai berfungsi perasaa etisnya yang bersumber dari kata hatinya. Dia mulai tahu akan kebutuhan orang lain.
Ø Usia 12;0 – 18;0 masa penemuan diri serta kepuasan terhadap masalah-masalah sosial.
Ø Usia 18;0 – 24 masa pendidikan di perguruan tinggi, masa untuk melatih anak (mahasiswa) akan realitas kepentingan dunia. Ia harus mampu berpikir secara jernih, jauh dari perbuatan tercela.[3]
·      Rosseau
Ø Tahap I: 0 – 2 tahun, usia asuhan
Ø Tahap II: 2 – 12 masa pendidikan jasmani dan latihan panca indera
Ø Tahap III: 12 – 15 periode pendidikan akal
Ø Tahapan IV: 15 – 20 periode pendidikan watak dan pendidikan agama[4]
·      Pembagian menurut undang-undang pendidikan nasional
Ø Pendidikan tingkat kanak-kanak usia sampai 6 tahun
Ø Pendidikan dasar usia lebih kurang 6 – 15 tahun
Ø Pendidikan menengan usia lebih kurang 15 – 18 tahun
Ø Pendidikan tinggi usia lebih kurang 18 – 24 tahun[5]
c.       Periodisasi yang Berdasarkan Psikologis
Pada pembsgisn ini, para ahli membahas gejala perkembangan jiwa anak, berorientasi dari sudut pandang psikologis, mereka tidak mendasarkan pada sudut biologis atau didaktis lagi.Sehingga mengembalikan permasalah kejiwaan  dalam kedudukannya yang murni. Tokoh utama pembahasan ini adalah psikolog dari Jerman Oswald Kroh, yang nantinya Diikuti oleh para ahli lainnya baik dari Jerman itu sendiri maupun dari Negara-negara lain.
Ø  Kroh
Bahwa pada dasarnya perkembangan jiwa anak itu berjalan secara Evolutif. Dan pada umumnya proses tersebut pada waktu-waktu tertentu mengalami kegoncangan(aktivitas revolusi), masa kegoncangan ini oleh Kroh disebutnya Trotz Periode, dan biasanya tiap anak akan mengalaminya sebanyak dua kali, yakni: Trotz I sekitar usia 03/04 tahun. Trotz II sekitar usia 12 tahun bagi putrid dan usia 13 tahun bagi putra.
Secara ringkas dapat kita gambarkan:
ü  Dari lahir hingga Trotz periode I disebut masa anak-anak awal(0-3/4 tahun)
ü  Dari Trotz periode I hingga Trotz periode II disebut masa keserasian bersekolah (3/4 – 12/13 tahun)
ü  Dari Trotz periode II hingga akhir masa remaja disebut masa kematangan (12/13- 21 tahun)[6]
Ø  Pembagian Kohnstamm
ü  Periode vital (0-1 tahun), disebut juga masa menyusui
ü  Periode Estetis (1-6 tahun), disebut juga masa pencoba dan masa beramain
ü  Periode itelektual (6-12 tahun) disebut juga masa sekolah
ü  Periode sosial(12-21 tahun), disebut juga masa pemuda dan adolescence
ü  Periode manusia matang (21 tahun keatas), disebut juga masa dewasa[7]

Pranatal Menurut Persfektif Islam
Menurut perspektif Islam, kehidupan manusia telah dimulai pada saat sebelum lahir. Manusia memiliki ruh yang telah hidup sebelum saat kelahirannya di dunia. Ruh manusia ini ditiupkan malaikat masuk ke dalam jasmani manusia pada saat ia dalam kandung ibunya.
Jasmani manusia, yang menjadi wadah bagi ruh selama ia mengalami kehidupan duniawi, juga diciptakan Allah sesuai dengan ketentuannya. Al-Qur'an dan hadits banyak membahas tentang hal itu. Al-Qur'an bahkan merupakan satu-satunya kitab suci yang membahas tentang awal proses perkembangan pra kelahiran manusia di dalam perut ibu secara cukup rinci. Kemudian setelah peralatan kedokteran berkembang pesat, gambaran pra kelahiran ini terbukti secara empirik.
Diantara perkembangan yang teramat penting dalam kehidupan manusia ialah sewaktu dalam kandungan ibu (pre natal). Jangka waktu pre natal ialah tempo selepas persenyawaan sehingga bayi dilahirkan yaitu berlangsung kira-kira 266 hari selepas persenyawaan atau 280 hari dari pertama haid yang terakhir sebelum seseorang hamil. Yang dimaksud persenyawaan disini ialah proses dimana sperma dan ovum bersatu untuk membentuk satu sel yang disebut zigot.
Dalam salah satu ayat Al-Qur'an digambarkan bahwa Allah menempatkan bayi yang lemah pada awal perkembangannya di suatu tempat yang aman dan kokoh. Bayi dalam perut ibu dapat dikatakan berada dm tempat yang aman dan kokoh, yang memungkinkan untuk tumbuh dalam keadaan relatif aman dari serangan dunia luar, dengan asupan makanan yang terpenuhi dari ibunya. Yang dimaksud tempat yang aman dan kokoh tadi adalah rahim (uterus). Rahim merupakan ruang kosong yang berotot dan kuat dengan berat sekitar 50 gram. Struktur ini belum cukup untuk seorang bayi yang sedang berkembang. Dengan demikian, struktur rahim akan mengalami perubahan selama kehamilan. Ukuran rahim akan berkembang berangsur-angsur meningkat sampai 1.100 gram pada akhir kehamilan.[8]


[1] Abu Ahmadi, Munawar Sholeh, Psikologi Perkembngan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005. Hal. 71-73
[2] Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000. Hal. 21
[3] Op. cit, Abu Ahmadi, Munawar Sholeh, Psikologi Perkembangan, Hal. 75
[4] Op. cit, Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja, Hal. 22
[5] Mubin Ani Cahyadi, psikologi Perkembangan, Ciputat: PT Ciputat Press Group, 2006. Hal. 58
[6] Loup. Cit, Abu Ahmadi, Munawar Sholeh, Psikologi Perkembngan,Hal. 76
[7] Op. cit, Mubin Ani Cahyadi, Psikologi Perkembangan,Hal. 59
[8] http://gudangmakalah.blogspot.com/search/label/agama%20islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar